Sosialisasi Politik hingga Magang, Bawaslu Wonogiri Siap Masuk Dunia Kampus

Wonogiri - Dalam rangka menindaklanjuti Nota Kesepahaman (MoU) antara Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) dan Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri (STABN) Raden Wijaya, Bawaslu Wonogiri melakukan audiensi dengan pimpinan STABN Raden Wijaya, Selasa (3/6). Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Hubungan Masyarakat Bawaslu Wonogiri, Slamet Mugiyono.

Kedatangan tim Bawaslu disambut hangat oleh Ketua STABN Raden Wijaya, Sulaiman, beserta jajarannya. Dalam pertemuan yang berlangsung di kampus STABN tersebut, kedua belah pihak membahas tindak lanjut kerja sama yang telah disepakati dalam MoU, terutama dalam bidang pendidikan politik dan peningkatan partisipasi pemilih pemula di lingkungan perguruan tinggi.

“Bawaslu berkomitmen untuk memperluas jangkauan sosialisasi pendidikan politik, khususnya kepada kalangan mahasiswa. Salah satu program yang akan segera direalisasikan adalah penyuluhan politik bagi mahasiswa baru, yang direncanakan dilaksanakan pada masa Pengenalan Mahasiswa Baru (PMB),” ujar Slamet Mugiyono dalam audiensi tersebut.

Selain program sosialisasi, bentuk kerja sama lainnya adalah penyelenggaraan program magang mahasiswa di Bawaslu Wonogiri. Program ini diharapkan dapat memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa dalam memahami tugas dan fungsi pengawasan pemilu, serta mendorong partisipasi aktif dalam menjaga integritas demokrasi.

Ketua STABN Raden Wijaya, Sulaiman, menyambut baik rencana kerja sama tersebut. Ia menyatakan bahwa kampus mendukung penuh upaya peningkatan literasi politik mahasiswa dan siap memfasilitasi program-program yang bermanfaat bagi pengembangan wawasan kebangsaan mahasiswa.

“Kami menyambut baik rencana sosialisasi dan program magang ini. Ini merupakan langkah positif untuk membentuk generasi muda yang sadar politik dan berintegritas,” ujar Sulaiman.

Melalui kerja sama ini, Bawaslu Wonogiri berharap dapat memperkuat peran serta masyarakat, khususnya generasi muda, dalam menciptakan pemilu yang jujur, adil, dan demokratis.