Bawaslu Wonogiri Kenalkan Nilai Kepemiluan kepada Pemilih Pemula di SMK Bakti Nusantara
|
Wonogiri - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Wonogiri kembali melaksanakan program "Bawaslu Mengajar" dengan menyasar pemilih pemula di lingkungan Pendidikan. Kali ini kegiatan berlangsung pada Rabu (23/7) di SMK Bakti Nusantara, Sidoharjo, Wonogiri dan diikuti oleh siswa siswi kelas X dan XI.
Kegiatan ini bertujuan mengenalkan peran, fungsi, dan tugas Bawaslu kepada generasi muda, sekaligus menanamkan nilai-nilai kepemiluan yang sehat dan bertanggung jawab. Dalam pemaparannya, Slamet Mugiyono, anggota Bawaslu Wonogiri, menyampaikan bahwa keberadaan lembaga pengawas pemilu merupakan amanah konstitusi untuk memastikan penyelenggaraan pemilihan berjalan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Para siswa tampak antusias mengikuti sesi interaktif yang diselenggarakan. Salah satu pertanyaan yang diajukan kepada mereka adalah mengenai urgensi pelaksanaan pemilu. Sebagian besar siswa menjawab bahwa pemilu diselenggarakan sebagai mekanisme pergantian pemimpin.
Menanggapi hal tersebut, Ambar Endro Saputro, koordinator divisi Penanganan Pelanggaran Bawaslu Wonogiri menjelaskan, bahwa dalam sistem kenegaraan Indonesia, pergantian kepemimpinan melalui pemilu merupakan bagian dari proses demokrasi yang menjamin hak dan kewajiban warga negara menuju tatanan masyarakat madani.
Selain itu, penanaman nilai-nilai penting juga menjadi fokus utama kegiatan. Siswa diajak untuk menjadi pemilih yang cerdas, bijak, dan tidak mudah terpengaruh oleh praktik politik uang. Mereka didorong agar mampu menilai calon pemimpin dari rekam jejak, visi-misi, serta kualitas dan kapasitasnya, bukan sekadar dari pencitraan sesaat.
Dalam konteks keberagaman Indonesia, narasumber juga menekankan pentingnya menjaga perbedaan pendapat agar tidak berkembang menjadi konflik horizontal. “Setiap perbedaan harus dibingkai dengan nalar kritis dan semangat persatuan. Semboyan Bhineka Tunggal Ika harus menjadi filter dalam menyikapi perbedaan pandangan politik,” tegasnya.
Di tengah arus informasi digital, siswa sebagai bagian dari generasi milenial diimbau agar memanfaatkan media sosial secara optimal. Salah satunya dengan mencari dan menelaah rekam jejak para calon pemimpin melalui berbagai platform daring.
Kegiatan ini juga memperkenalkan konsep pengawasan partisipatif kepada para siswa. Diharapkan, mereka tidak hanya menjadi pemilih cerdas, tetapi juga turut serta dalam pengawasan pemilu di lingkungan sekitarnya. Program Bawaslu Mengajar ini menjadi salah satu upaya strategis dalam membangun kesadaran politik sejak dini guna mendorong terwujudnya pemilu yang jujur, adil, dan berkualitas.
penulis dan foto : Rokhim Adhi