Bawaslu Wonogiri Gelar Program “Bawaslu Mengajar” di SMP Negeri 1 Wonogiri, Tanamkan Pendidikan Demokrasi Sejak Dini
|
Wonogiri — Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Wonogiri menggelar program Bawaslu Mengajar di SMP Negeri 1 Wonogiri pada Senin (1/12/2025). Kegiatan edukasi politik ini berlangsung pukul 07.30–08.30 WIB, tepat setelah pelaksanaan Upacara Bendera, dan dipimpin langsung oleh Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas (P2H), Slamet Mugiyono, S.E., M.E.Sy, atau Mughi.
Program ini diikuti oleh Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Wonogiri Suparno, S.Pd., M.Pd, jajaran dewan guru, karyawan sekolah, serta sekitar 900 siswa-siswi yang mendapatkan pembelajaran pengenalan demokrasi sehat dan nilai pemilu Luber Jurdil.
Dalam sesi penyampaian materi, Mughi memperkenalkan peran dan fungsi Bawaslu kepada seluruh siswa. Ia menekankan pentingnya menanamkan kesadaran berdemokrasi sejak jenjang pendidikan menengah, mengingat para pelajar hari ini akan menjadi pemilih pemula pada Pemilu 2029.
“Generasi muda harus memahami bahwa demokrasi sehat dan pemilu yang jujur dan adil adalah fondasi lahirnya pemimpin yang berkualitas. Partisipasi kalian sangat dibutuhkan sejak sekarang,” ujar Mughi di hadapan para siswa.
Ia juga menyebut bahwa stigma apatis yang sering dilekatkan pada generasi Z harus diluruskan melalui pendidikan politik yang benar, menarik, dan dekat dengan kehidupan sehari-hari.
Program Bawaslu Mengajar tidak hanya menargetkan pemilih cerdas, tetapi juga mendorong lahirnya kader pengawasan partisipatif dari kalangan pelajar. Mughi menjelaskan bahwa kualitas demokrasi tidak hanya bergantung pada penyelenggara pemilu, tetapi juga pada partisipasi aktif masyarakat.
“Pengawasan pemilu bukan hanya urusan Bawaslu. Semua warga negara, termasuk pelajar, punya peran dalam menjaga kejujuran proses demokrasi,” tambahnya.
Kepala SMP Negeri 1 Wonogiri, Suparno, S.Pd., M.Pd, mengapresiasi hadirnya program pendidikan politik ini. Menurutnya, pendidikan demokrasi perlu dikenalkan secara sistematis agar siswa memahami proses pemilu secara utuh dan benar.
“Kami siap mendukung Bawaslu Mengajar untuk dijalankan rutin selama satu semester. Program ini sangat relevan dan bermanfaat bagi peserta didik,” kata Suparno.
Ia juga berharap kegiatan serupa dapat diterapkan di sekolah-sekolah lain di Kabupaten Wonogiri.
Bawaslu Wonogiri menyatakan akan memperluas pelaksanaan Bawaslu Mengajar ke berbagai satuan pendidikan di wilayah kabupaten. Langkah ini menjadi strategi pencegahan pelanggaran pemilu melalui pendidikan politik sejak dini, sekaligus memperkuat pemahaman generasi muda tentang pentingnya integritas dalam kehidupan demokrasi.
Penulis : smg
Editor : AL