Program Magang Tematik Dibuka, Bawaslu Siap Jadi Mitra Pembelajaran Mahasiswa

Wonogiri – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Wonogiri menghadiri kegiatan Grand Launching Program Magang Tematik yang diselenggarakan oleh Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri (STABN) Raden Wijaya Wonogiri, Rabu (25/6). Acara ini berlangsung di lantai 3 Gedung Utama STABN dan mengangkat tema “Dari Kampus ke Masyarakat, dari Dharma ke Dunia.”

Kegiatan yang diikuti oleh sekitar 100 peserta ini melibatkan mahasiswa, dosen, serta jajaran staf STABN. Turut hadir pula perwakilan dari beberapa instansi mitra, di antaranya Dinas Sosial Kabupaten Wonogiri, DPRD Kabupaten Wonogiri, serta Bawaslu Kabupaten Wonogiri.

Sulaiman, Ketua STABN Raden Wijaya dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelaksanaan program magang tematik ini bukan sekadar formalitas. Ia menegaskan bahwa mahasiswa diharapkan dapat mengimplementasikan ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah secara langsung di tengah masyarakat melalui keterlibatan aktif di instansi yang menjadi lokasi magang. Dengan demikian, mahasiswa tidak hanya belajar secara teoritis, tetapi juga mendapatkan pengalaman kongkret di lapangan.

Dalam kesempatan ini, Bawaslu Kabupaten Wonogiri yang diwakili oleh Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas,Slamet Mugiyono, turut menyambut kehadiran mahasiswa peserta magang yang akan ditempatkan di lingkungan Bawaslu. Ia menyampaikan bahwa Bawaslu siap menjadi wadah pembelajaran demokrasi bagi generasi muda.

Selain itu, disampaikan pula penguatan komitmen kerja sama antara Bawaslu Wonogiri dan STABN Raden Wijaya yang sebelumnya telah dituangkan dalam bentuk kesepakatan bersama. Salah satu poin penting kerja sama ini adalah keberlanjutan program “Bawaslu Mengajar” dan “Bawaslu Goes to Kampus” yang akan dilaksanakan secara lebih intensif dan terjadwal rutin di masa mendatang.

Kerja sama strategis ini diharapkan mampu memperluas jangkauan pendidikan pemilu dan pengawasan partisipatif di kalangan generasi muda, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.

Dengan sinergi antara lembaga pendidikan dan lembaga pengawas pemilu, diharapkan lahir generasi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga aktif berpartisipasi dalam menjaga kualitas demokrasi di Indonesia